STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
A. Pendahuluan
Dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan di indonesia pemerintah terus
berupaya melakukan berbagai reformasi dalam bidang pendidikan. Dalam
rangka itu kita harus membutuhkan strategi-strategi untuk menciptakan
pendidikan yang bermutu, salah satu strategi tersebut adalah strategi
pembelajaran ekspositori.
Untuk itu melalui makalah ini pemakalah akan memaparkan tentang strategi pembelajaran Ekspositori.
B. Strategi Pembelajaran Ekspositori
1. Konsep dan Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah
strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampain materi
secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud
agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.[1]
Adapun pengertian strategi pembelajaran ekspositori menurut para ahli antara lain:
- Menurut Herman Hudoyo metode ekspositori dapat meliputi gabungan metode ceramah, metode tanya jawab, metode penemuan dan metode peragaan.
- Menurut Pentatito Gunawibowo dalam pembelajaran menggunakan metode ekspositori, pusat kegiatan masih terletak pada guru. Dibanding metode ceramah, dalam metode ini dominasi guru sudah banyak berkurang.
- Pendapat David P. Ausebul dalam Pentatito Gunowibowo menyebutkan bahwa metode ekspositori merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien dalam menanamkan belajar bermakna.
- Menurut Mudjiono mengatakan metode ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa.[2]
- Menurut Roy killen (1998) menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung.
Dari
beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode ekspositori
yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengombinasikan metode
ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Pemberian tugas diberikan guru
berupa soal-soal (pekerjaan rumah) yang dikerjakan secara individual
atau kelompok. Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan
jumlah pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dikuasai siswa. Pada
umumnya alat evaluasi hasil belajar yang digunakan adalah tes yang telah
dibakukan atau tes buatan guru.
Kegiatan
guru berbicara pada metode ekspositori hanya dilakukan pada saat- saat
tertentu saja, seperti pada awal pembelajaran, menerangkan materi,
memberikan contoh soal. Kegiatan siswa tidak hanya mendengarkan, membuat
catatan, atau memperhatikan saja, tetapi mengerjakan soal-soal latihan,
mungkin dalam kegiatan ini siswa saling bertanya. Mengerjakan soal
latihan bersama dengan temannya, dan seorang siswa diminta mengerjakan
di papan tulis. Saat kegiatan siswa mengerjakan latihan, kegiatan guru
memeriksa pekerjaan siswa.
Peranan guru yang penting adalah:
a. Menyusun program pembelajaran.
b. Memberi informasi yang benar.
c. Pemberi fasilitas yang baik.
d. Pembimbing siswa dalam perolehan informasi yang benar.
e. Penilai perolehan informasi.
Sedangkan peranan siswa adalah:
a. Pencari informasi yang benar.
b. Pemakai media dan sumber yang benar.
c. Menyelesaikan tugas dengan penilaian guru.
Adapun karakteristik strategi ekspositori ini antara lain:
a. Strategi
ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara
langsung, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam
melaksanakan strategi ini, oleh karena itu sering orang
mengidentikkannya dengan ceramah.
b. Biasanya
materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah
jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal
sehingga tidak menuntut siswa untuk berfikir ulang.
c. Tujuan
utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.
Artinya setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat
memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi
yang telah diuraikan.
Strategi Pembelajaran ekspositori akan efektif apabila :
a. Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang akan dan harus dipelajari siswa.
b. Apabila
guru menginginkan agar siswa mempunyai gaya model intelektual
tertentu,misalnya agar siswa bisa mengingat bahan pelajaran,sehingga ia
akan dapat mengungangkapkannya kembali manakala diperlukan.
c. Jika
bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan,artinya
dipandang dari sifat dan jenis materi pelajaran memang materi itu hanya
mungkin dapat dipahami oleh siswa manakala disampaikan oleh
guru,misalnya materi pelajaran hasil penelitian berupa data-data khusus.
d. Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topik tertentu.
e. Guru
menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau
prosedur,biasanya merupakan suatu teknik atau prosedur tertentu untuk
kegiatan praktik.
f. Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru perlu menjelaskan untuk seluruh siswa.
g. Apabila guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemampuan rendah.
h. Jika
ligkungan tidak mendukung untuk menggunakan strategi yang berpusat pada
siswa,misalnya tidak adanya sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
i. Jika tidak memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.
Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru. Adapun prinsip-prinsip itu antara lain:
a. Berorientasi Pada Tujuan
Walaupun
penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi
pembelajaran ekspositori melalaui metode ceramah, namun tidak berarti
proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran, justru tujuan
itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi
ini. Karena sebelum strategi ini diterapkan
terlebih dahulu, guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas
dan terukur. Seperti kriteria pada umumnya, tujuan pembelajaran harus
dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diukur atau berorientasi
pada kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.
b. Prinsip Komunikasi
Proses
pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk
pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada
seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang ingin
disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisir dan
disusun sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Sistem
komunikasi dikatakan efektif manakala pesan itu dapat mudah ditangkap
oleh penerima pesan secara utuh dan sebaliknya, sistem komunikasi
dikatakan tidak efektif, manakala penerima pesan tidak dapat menangkap
setiap pesan yang disampaikan.
c. Prinsip Kesiapan
Kesiapan
merupakan salah satu hukum belajar. Inti dari hukum belajar ini adalah
bahwa setiap individu akan merespons dengan cepat dari setiap stimulus
manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan. Sebaliknya tidak mungkin
setiap individu akan merespons setiap stimulus yang muncul manakala
dalam dirinya belum memiliki kesiapan. Yang dapat kita tarik dari hukum
belajar ini adalah agar siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus
yang kita berikan, terlebih dahulu kita harus memposisikan mereka dalam
keadaan siap baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran.
Jangan mulai kita sajikan materi pelajaran, manakala siswa belum siap
untuk menerimanya.
d. Prinsip Berkelanjutan
Proses
pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau
mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya
berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya.
Ekspositori yang berhasil adalah manakala melalui proses penyampaian
dapat membawa siswa pada situasi ketidak seimbangan, sehingga mendorong
mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses
belajar mandiri.
2. Prosedur pelaksanaan strategi ekspositori
Beberapa hal yang harus dipahami oleh setiap guru yang akan menggunakan strategi ini antara lain:
a. Rumuskan Tujuan Yang Ingin Dicapai
Merumuskan
tujuan merupakan langkah pertama yang harus dipersiapkan guru. Tujuan
yang ingin dicapai sebaiknya dirumuskan dalam bentuk perubahan tingkah
laku yang spesifik yang berorientasi kepada hasil belajar. Dengan
rumusan tujuan yang jelas, tujuan yang harus dicapai akan menjadi faktor
pengingat bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
b. Kuasai Materi Pelajaran Dengan Baik
Penguasaan
materi pelajaran dengan baik merupakan syarat mutlak penggunaan
strategi ekspositori. Penguasaan materi yang sempurna akan membuat
kepercayaan diri guru meningkat, sehingga guru akan mudah mengelola
kelas, ia akan bebas bergerak, berani menatap siswa, tidak takut dengan
perilaku-perilaku siswa yang dapat mengganggu jalannya proses
pembelajaran dan lain-lain. Sebaliknya, manakala guru kurang menguasai
materi pelajaran yang akan disampaikan, ia akan kurang percaya diri
sehingga ia akan sulit bergerak, takut melakukan kontak mata dengan
siswa, menjelaskan materi pelajaran serba tanggung dengan suara yang
pelan dan miskin ilustrasi.
Agar guru dapat menguasai materi pelajaran ada beberapa hal yang dapat diperhatikan antara lain:
1) Pelajari sumber-sumber belajar yang mutakhir.
2) Persiapkan masalah-masalah yang mungkin muncul dengan cara menganalisis materi pelajaran sampai detailnya.
3) Buatlah garis besar materi pelajaran yang akan disampaikan untuk memandu dalam penyajian agar tidak melebar.
c. Kenali Medan dan Berbagai Hal Yang Dapat Mempengaruhi Proses Penyampaian
Mengenali
lapangan atau medan merupakan hal penting dalam rangka persiapan.
Pengenalan medan yang baik memungkinkan guru dapat mengantisipasi
berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu proses penyajian materi
pelajaran.
Beberapa hal yang berhubungan dengan medan yang harus dikenali diantaranya:
1) Latar belakang audiens atau siswa yang akan menerima materi.
2) Kondisi
ruangan, baik menyangkut luas dan besarnya ruangan, pencahayaan, posisi
tempat duduk, maupun kelengkapan ruangan itu sendiri.
Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori yaitu:
a. Persiapan (Preparation)
Dalam
strategi ekspositori langkah persiapan merupakan langkah yang sangat
penting, karena keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
strategi ekspositori sangat tergantung pada langkah persiapan ini.
Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan adalah:
1) Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif.
2) Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar.
3) Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa.
4) Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan diantaranya adalah:
1) Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif
Memberikan sugesti yang positif akan dapat membangkitkan kekuatan pada siswa untuk menembus rintangan dalam belajar. Sebaliknya, sugesti yang negatif dapat mematikan semangat belajar siswa.
2) Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai
Dengan
mengemukakan tujuan siswa akan paham apa yang harus mereka kuasai serta
mau dibawa kemana mereka. Dengan demikian tujuan merupakan “pengikat” baik bagi guru maupun bagi siswa.
3) Bukalah file dalam otak siswa
Bagaikan
kerja sebuah komputer, data akan dapat disimpan manakala sudah tersedia
filenya.demikian juga halnya dengan otak siswa, materi pelajaran akan
bisa ditangkap dan disimpan dalam memori manakala sudah tersedia file
yang sesuai.
b. Penyajian (Presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatika dalam pelaksanaan langkah ini diantaranya:
1) Penggunaan Bahasa.
2) Intonasi Suara.
3) Menjaga Kontak Mata Dengan Siswa.
4) Menggunakan Joke-Joke Yang Menyenangkan.
c. Menghubungkan (Correlation)
Langkah
korelasi merupakan langkah menghubungkan materi pelajaran dengan
pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat
menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang dimiliki.
d. Menyimpulkan (Generalitation)
Adalah
tahapan yang memahami isi dan materi pembelajaran yang telah disajikan
menyimpulkan berarti pula memberikan keyakinan kepada siswa tentang
kebenaran suatu paparan dengan demikian siswa tidak merasa ragu lagi
akan penjelasan guru. Menyimpulkan bisa dilakukan
dengan cara mengulang kembali inti-inti materi yang menjadi pokok
persoalan, dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang relevan
dengan materi yang disajikan.
e. Penerapan (Aplication)
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Langkah
ini merupakan langkah yang sangat penting, sebab melalui langkah ini
guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman
materi pelajaran oleh siswa.
Secara garis besar prosedur pelaksanaan teori pembelajaran ekspositori adalah:
1) Preparasi.
2) Apersepsi.
3) Presentasi.
4) Resitasi.[3]
3. Keunggulan dan kelemahan strategi ekspositori
a. Keunggulan
Strategi
pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang banyak
dan sering digunakan. Hal ini disebabkan strategi ini memiliki
keunggulan, di antaranya:
1) Dengan
strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan
keluasan materi pembelajaran., dengan demikian ia dapat mengetahui
sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
2) Strategi
pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif, apabila materi
pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang
dimiliki untuk belajar terbatas.
3) Melalui
strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui
penuturan(kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa
bisa melihat atau mengobservasi (melalaui pelaksaan demonstrasi).
4) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
b. Kelemahan
Strategi Ekspositori juga memiliki kelemahan, diantaranya:
1) Strategi
pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang
memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.
2) Strategi
ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik
perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat dan bakat, serta
perbedaan gaya belajar.
3) Karena
strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit
mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan
interpersonal, serta kemampuan berfikir kritis.
4) Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru
5) Oleh
karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu
arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi
pembelajaran akan sangat terbatas pula.[4]
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari
urain diatas pemakalah dapat menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran
ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyampain materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok
siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara
optimal.
Dan prinsip-prinsip pembelajaran ekspositori antara lain:
1) Berorientasi pada tujuan
2) Prinsip komunikasi
3) Prinsip kesiapan
4) Prinsip berkelanjutan
Adapun langkah dalam penerapan strategi ekspositori yaitu:
1) Persiapan (preparation)
2) Penyajian (presentation)
3) Menghubungkan (correlation)
4) Menyimpulkan (generalitation)
5) Penerapan (aplication)
2. Saran
Alhamdulillah penulis
ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini meskipun
dalam bentuk yang sederhana. Penulis berharap kepada pembaca agar dapat
mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: kencana.
http://sunartombs.wordpress.com/2009/03/09/pengertian-metode-ekspositori/
Ahmad Sabri. 2007. Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching, Padang: quantum Teaching
[1] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Jakarta: Kencana, 2008). Hlm 179
[2] http://sunartombs.wordpress.com/2009/03/09/pengertian-metode-ekspositori/
[3]Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. (Padang: Quantum Teaching,2007). Hlm 27-28
[4] Wina Sanjaya, Op.cit. Hlm 179-191
mantap, maksaih ilmunya
BalasHapusndah triono,,ia sama2,, smoga ada nilai di sisi Nya..,,salam ukhwah y...
BalasHapus