STRATEGI PEMBELAJARAN YANG BERORIEANTASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
OLEH: ZAINAL MASRI
MAHASISWA STAIN BATUSANGKAR
OLEH: ZAINAL MASRI
MAHASISWA STAIN BATUSANGKAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi pada aktifitas siswa (PBAS).
Dalam
implementasi PBAS, guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber
belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, akan
tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi agar siswa
belajar.
B. TUJUAN
Dari permasalahan
diatas, kami dari pemakalah berniat membuat makalah dengan dengan judul
“Strategi Pembelajaran Yang Berorieantasi Aktivitas Peserta Didik”,
agar kita sebagai calon pendidik dapat mengetahui bagai mana seharusnya yang kita lakukan, agar tujuan pendidkan itu bisa tercapai dengan sepenuhnya. Selain itu penulis membuat makalah ini dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Psikologi Pembelajaran.
C. BATASAN MASALAH
1. Konsep dan Tujuan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Peserta Didik
2. Peran Guru Dalam Implementasi PBAS
3. Penerapan Strategi PBAS Dalam Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
STRATEGI PEMBELAJARAN YANG BERORIEANTASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
A. Konsep dan Tujuan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Peserta Didik
Dalam
standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk membelajarkan
siswa, artinya sistem pembelajaran menetapkan siswa sebagai subjek
belajar. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi
pada aktifitas siswa (PBAS).
PBAS
dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil
belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif afektif dan psikomotor
secara seimbang.
Dari konsep tersebut ada dua hal yang harus dipahami,
1. Dipandang
dari sisi proses pembelajaran, PBAS menekankan kepada aktifitas siswa
secara optimal, artinya PBAS menghendaki keseimbangan antara aktivitas
fisik, mental, termasuk emosional dan aktifitas intelektual
2. Dipandang
dari sisi hasil belajar, PBAS menghendaki hasil belajar yang seeimbang
dan terpadu antara kemampuan intelek tual (kognitif), sikap (afektif),
dan keterampilan.
Adapun secara khusus pendekatan PBAS bertujuan:
1. Meningkatkan
kualitas pembelajaran agar lebih bermakna, artinya melalui PBAS siswa
tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah informasi tetapi juga
bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk kehidupannya.
2. Mengembangkan
seluruh potensi yang dimilikinya, artinya melalui PBAS diharapkan tidak
hanya kemampuan intelektual saja yang berkembang, tetapi juga seluruh
pribadi siswa termasuk sikap dan mental.
Dihubungkan
dengan tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai, tetapi juga yang
lebih penting adalah membentuk manusia yang bertaqwa dan memiliki
keterampilan disamping memiliki sikap budi pekerti yang luhur, maka PBAS
merupakan pendekatan yang sangat cocok untuk dikembangkan.
B. Peran Guru Dalam Implementasi PBAS
Dalam implementasi PBAS, guru tidak berperan sebagai satu-satunya
sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa,
akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi agar siswa
belajar. Oleh karena itu penerapan PBAS menuntut guru untuk kreatif dan
inovatif sehingga mampu menyesuaikan kegiatan mengajarnya dengan gaya
dan karakteristik siswa.
Untuk itu, ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru, diantaranya:
1. Mengemukakan
berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang harus dicapai sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai, artinya tujuan pembelajaran tidak
semata-mata ditentukan oleh guru, akan tetapi diharapkan siswapun
terlibat dalam menentukan dan merumuskannya,
2. Menyusun
tugas-tugas belajar bersama siswa, artinya tugas-tugas apa yang
sebaiknya dikerjakan oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran,
3. Memberikan
informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan dengan
pemberitahuan rencana pembelajaran, maka siswa akan paham apa yang harus
dilakukan,
4. Memberikan
bantuan dan pelayanan kepada siswa yang memerlukannya. Guru perlu
menyadari bahwa siswa memiliki kemampuan yang beragam,
5. Memberikan motivasi, mendorong siswa untuk belajar, membimbing, dan lain sebagainya melalui mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
6. Membantu siswa dalam menarik suatu kesimpulan. Dalam PBAS guru tidak menyimpulkan sendiri pokok pembahasan yang telah dipelajari
Dalam
kegiatan belajar mengajar, PBAS diwujudkan dalam berbagai bentuk
kegiatan, seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu,
menyusun laporan, memecahkan masalah, dan lain sebagainya.[1]
C. Penerapan Strategi PBAS Dalam Pembelajaran
Salah
satu hal yang dapat kita lakukan untuk mengetahui apakah suatu proses
pembelajaran memiliki kadar PBAS kategori sedang atau lemah dapat kita
lihat dari kriteria tersebut menggambarkan sejauh mana keterlibatan
siswa dalam pembelajaran baik dalam perencanaan maupun proses
pembelajaran atau mengevaluasi hasil pembelajaran, ada tiga aspek dalam
penerapannya, yakni:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar