Menjadi guru yang profesional harus Bukanlah suatu hal yang mudah, karena seorang guru harus bisa dijadikan contoh oleh muridnya,, di samping itu memerlukan kemauan, kemampuan dan ketrampilan yang tinggi dan mau mengubah kebiasaan-kebiasaan yang kurang bagus pada diri sorang pendidik..,,di dalam proses belajar mengajar seorang guru harus mampu menggunakan berbagai kiat dan strategi sesuai situasi dan kondisi.....

Senin, 24 September 2012

STRATEGI PEMBELAJARAN YANG BERORIEANTASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK

-->
STRATEGI PEMBELAJARAN YANG BERORIEANTASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK

 OLEH: ZAINAL MASRI 
MAHASISWA STAIN BATUSANGKAR


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi pada aktifitas siswa (PBAS).
Dalam implementasi PBAS, guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi agar siswa belajar.
B.     TUJUAN
Dari permasalahan diatas, kami dari pemakalah berniat membuat makalah dengan dengan judul “Strategi Pembelajaran Yang Berorieantasi Aktivitas Peserta Didik”, agar kita sebagai calon pendidik dapat mengetahui bagai mana seharusnya yang kita lakukan, agar tujuan pendidkan itu bisa tercapai dengan sepenuhnya. Selain itu penulis membuat makalah ini dalam rangka memenuhi  tugas kelompok mata kuliah Psikologi Pembelajaran.

C.    BATASAN MASALAH
1.    Konsep dan Tujuan Pembelajaran  Berorientasi Aktivitas Peserta Didik
2.    Peran Guru Dalam Implementasi PBAS
3.    Penerapan Strategi PBAS Dalam Pembelajaran








BAB II
PEMBAHASAN

STRATEGI PEMBELAJARAN YANG BERORIEANTASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK

A.    Konsep dan Tujuan Pembelajaran  Berorientasi Aktivitas Peserta Didik
Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa, artinya sistem pembelajaran menetapkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi pada aktifitas siswa (PBAS).
PBAS dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar  berupa perpaduan antara aspek kognitif afektif dan psikomotor secara seimbang.
Dari konsep tersebut ada dua hal yang harus dipahami,
1.      Dipandang dari sisi proses pembelajaran, PBAS menekankan kepada aktifitas siswa secara optimal, artinya PBAS menghendaki keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, termasuk emosional  dan aktifitas intelektual
2.      Dipandang dari sisi hasil belajar, PBAS menghendaki hasil belajar yang seeimbang dan terpadu antara kemampuan intelek tual (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan.
Adapun secara khusus pendekatan PBAS bertujuan:
1.      Meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih bermakna, artinya melalui PBAS siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah informasi tetapi juga bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk kehidupannya.
2.      Mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya, artinya melalui PBAS diharapkan tidak hanya kemampuan intelektual saja yang berkembang, tetapi juga seluruh pribadi siswa termasuk sikap dan mental.
Dihubungkan dengan tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai, tetapi juga yang lebih penting adalah membentuk manusia yang bertaqwa dan memiliki keterampilan disamping memiliki sikap budi pekerti yang luhur, maka PBAS merupakan pendekatan yang sangat cocok untuk dikembangkan.

B.     Peran Guru Dalam Implementasi PBAS
      Dalam implementasi PBAS, guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi agar siswa belajar. Oleh karena itu penerapan PBAS menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga mampu menyesuaikan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik siswa.
            Untuk itu, ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru, diantaranya:
1.      Mengemukakan berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, artinya tujuan pembelajaran tidak semata-mata ditentukan oleh guru, akan tetapi diharapkan siswapun terlibat dalam menentukan dan merumuskannya,
2.      Menyusun tugas-tugas belajar bersama siswa, artinya tugas-tugas apa yang sebaiknya dikerjakan oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran,
3.      Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan dengan pemberitahuan rencana pembelajaran, maka siswa akan paham apa yang harus dilakukan,
4.      Memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa yang memerlukannya. Guru perlu menyadari bahwa siswa memiliki kemampuan yang beragam,
5.      Memberikan motivasi, mendorong siswa untuk belajar, membimbing, dan lain sebagainya melalui mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
6.      Membantu siswa dalam menarik suatu kesimpulan. Dalam PBAS guru tidak menyimpulkan sendiri pokok pembahasan yang telah dipelajari
Dalam kegiatan belajar mengajar, PBAS diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah, dan lain sebagainya.[1]
C.    Penerapan Strategi PBAS Dalam Pembelajaran
Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk mengetahui apakah suatu proses pembelajaran memiliki kadar PBAS kategori sedang atau lemah dapat kita lihat dari kriteria tersebut menggambarkan sejauh mana keterlibatan siswa dalam pembelajaran baik dalam perencanaan maupun proses pembelajaran atau mengevaluasi hasil pembelajaran, ada tiga aspek dalam penerapannya, yakni:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar